Rabu, 02 Juli 2008

Perekonomian Vietnam melamban

Diperbaharui pada: 02 Juli, 2008 - Published 11:07 GMT
Email kepada teman Versi cetak

Petani Vietnam
Vietnam beruntung dengan naiknya harga beras dunia
Perekonomian Vietnam melamban dalam enam bulan pertama tahun ini akibat inflasi yang meningkat tajam sehingga menekan belanja para konsumen. Selain itu, inflasi juga mendorong biaya makanan dan energi yang diimpor.

Salah satu negara Asia dengan perekonomian yang sukses dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam menikmati pertumbuhan 7,9 persen pada tahun 2007, tetapi perluasan ekonomi melambat menjadi hanya 6,5 persen di semester satu tahun 2008.

Para ahli ekonomi mengatakan penurunan ini cukup baik untuk mencegah ekonomi yang terlalu panas, tetapi mereka memperingatkan, perlu tindakan lebih jauh untuk mengatasi inflasi.

Harga-harga konsumen sekarang ini 20 persen lebih tinggi dibandingkan setahun lalu.

Tantangan yang tak bisa diramal

Di seluruh Asia, negara-negara berjuang mengatasi beban bahan bakar yang lebih tinggi dan biaya makanan yang meningkat.

Defisit perdagangan Vietnam meningkat tajam tahun ini, karena biaya mengimpor bahan bakar, pupuk dan baja melonjak walaupun sebagai negara penghasil beras kedua terbesar di dunia, Vietnam juga menikmati keuntungan dari meningkatkan harga beras.


Sangat penting bagi Vietnam untuk tidak mengorbankan pertumbuhan jangka pendek tetapi mengejar pertumbuhan jangka panjang

Prakriti Sofat, HSBC

Walaupun produk domestik bruto (PDB) melambat, para menteri menggambarkan pertumbuhan ini sebagai sebuah 'kemenangan besar' mengingat ketidakpastian atas perekonomian global.

Namun begitu, para pejabat memperingatkan tekanan sosial akibat melonjaknya harga makanan dasar setelah inflasi tahunan mencapai angka 27 persen bulan lalu.

"Dalam paruh kedua tahun ini, situasi ekonomi dan sosial masih tetap rumit," kata Biro Pusat Statistik Umum Vietnam.

"Kami akan tetap menghadapi masalah-masalah yang sekarang ada dan kemungkinan adanya berbagai tantangan yang tidak bisa diramal."

Dana Moneter Internasional mengatakan hari Senin lalu bahwa Vietnam perlu mengetatkan kebijakan moneter walaupun sudah meningkatkan suku bunga tiga kali sepanjang tahun ini.

Pertumbuhan atau Deflasi

Tetapi para ahli mengatakan, pertumbuhan yang lebih rendah, jika digabungkan dengan langkah-langkah deflasi lainnya, seperti biaya pinjaman yang lebih tinggi dan batasan-batasan pemberian kredit, akan memberikan dampak yang positif.

"Secara keseluruhan, semuanya bergerak dalam jalur yang tepat," kata ekonom HSBC Asia, Prakriti Sofat.

Beras Vietnam
Vietnam adalah produser beras kedua terbesar di dunia

"Adalah sangat penting bagi Vietnam untuk mengorbankan pertumbuhan jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang."

Kebangkitan kembali perekonomian Vietnam menjadi magnet bagi investasi asing. Tingkat penanaman modal langsung di semester pertama tahun 2008 hampir 10 miliar dolar Amerika lebih tinggi dibandingkan tingkat penanaman modal selama tahun 2007.

Tidak ada komentar: